Dialnya arloji ini kemungkinan awalnya berwarna hitam, namun karena sering terpapar terik matahari di daerah tropis maka berubah menjadi coklat.
Seperti kata pepatah untuk arloji antik bahwa tak ada gading yang tak retak, begitu juga untuk arloji ini. Pada tengah dial terdapat bekas goresan luka, dan hand detik juga sudah bukan ori-nya lagi. Bagi saya itu adalah 2 hal yang masih bisa ditoleransi untuk tetap menyayangi arloji ini.
Bagaimana menurut anda?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar